Ikan Patin temasuk keluarga (Pangasidae),dan dari spesies (Pangasius pangasius Ham.Buch)
Ikan patin bersifat nokturnal ( melakukan aktifitas di malam hari ), dan termasuk binatang omnifora atau golongan ikan pemakan segalanya.
ada pula beberapa kerabat ikan patin yaitu:
1. Pangasius Polyuranodo
ikan ini dikenal juga dengan nama ikan juaro. cirinya tubuhnya berwarna putih seperti mutiara dengan punggung kehitam hitamaan. siripnya juga sam dengan patin memilki ptil yang sangat kuat.penyebaran ikan ini berada di daerah Jawa, Kalimantan, sumatera dan Thailand.
2. Pangasius Macronema
ikan ini memiliki sungut yang lebih panjang dari pada kepala . giginya veromine atau terpisah pisah, terdapat 37-45 sisir saring tipis pada lengkung insang pertama.ikan ini berada di daerah Jawa, Kalimantan,dan indocina
3. Pangasius micronemus
ikan ini memiliki moncong berbentuk segi, cuping rahang bawah memanjang dari pada membulat. sungut rahang atas memanjang sampai pinggiran belakang mata atau melampuinya.penyebaran ikan ini berada di daerah kepulauan sunda dan Thailand.
4. Pangasius Nasutus
ikan ini berbentuk rucing tajam dan sangat mencolok. matanya sangat kecil, dan terletak diatas garis sudut mulut. penyebaaran ikan ini berada di Sumatera, Kalimantan, dan Malaysia.
5. Pangasius Nieuwenhuisii
ikan ini memiliki ciri tonjolan tulang lengan pada pangkal sirip dada memanjang sampai dua pertiga atau tiga perempat jaraknya dari ujung sirip dada. penyebaran ikan ini berada di daerah Kalimantan Timur.
Cara pembesaran ikan patin di bedakan menjadi dua yaitu:
A. Pembesaran ikan patin sistem monokultur
Pada pembesaran monokultur , di dalam kolam tersebut hanya berisi ikan patin semata tanpa mencampurkan ikan jenis lainnya. biasanya para peternak patin menyebutnya oembesaran sistem tunggal. keuntungan yang diperoleh pada pembesaran sistem tunggal yaitu pada saat panen hanya akan di panen satu jenis ikan saja sehingga tidak perlu ada kegiatan memisahkan ikan-ikan itu berdasarkan jenisnya. kerugiannya selama memelihara berlangsung tidak seluruh ikan dapat memanfaatkan potensi kolam yang tersedia seperti ruang dn organisme makanan alami yang terdapat di kolam.
1.Kontruksi Kolam
Untuk kolam pembesaran sistem monokultur bisa menggunakan kolam tersebut berupa kolam tanah, kolam dasar tanah tapi pematangnya dar beton. yang penting kolam tersebut berair tenang, tidak mengalir deras apalagi kolam kolam air deras ( Running Water ). ukuran kolam untuk pemeliharaan patin sistem monokultur minimal 200 m Persegi.sisi pematang dibuat miring dengan perbandingan sisi tegak dan sisi mendatarnya yaitu 1:1 atau 2:3. tinggi pematang harus lebih tinggi dan harus disesuai kan dengan kolam lebarnya juga harus dibuat sama dengan tinggi pematang tetapi tidak boleh kurang dari 1 meter agar pematang tidak mudah hancur.
2. Persiapan Kolam
Persiapan kolam pembesara okan patin dimulai dengan melakukan pengeringan kolam. kolam dikeringkan dan dibiarkan selama 3-7 hari sampai dasr kolam terlihat retak, karena supaya parasir dan bibit penyakit mati. untuk keamanan selama pembesaran kondisi pematang harus diperhatikan dengan cermat. setiapa ada kebocoran harus segera diperbaiki, keadaan kamalir diusahakan tidak ada yang mengalami pendangkalan.
3. penebaran Ikan
penebaran ikan diusahakan ketika suhu air rendah yaitu sejita 250 deratjat. suhu ini biasanya terjadi pada pagi atau sore hari. supaya lebih aman penebaran harus dilakukan dengan proses aklimatisasi cara aklimantasi ini adalah supaya saat ikan baru yang ditebar tidak kaget dengan lingkungan yang baru.
4. Pemberian Pakan Tambahan
pakan tambahan biasanya berupa pelet atau sisa-sisa kegitan dapur agar mutlak untuk memacu pertumbuhan.jumlah pakan tambahan biasanya 3-4% bobot total ikanper hari. pakan tambahan lainnya yang juga dapat diberikan adalah limbah ikan , udang-udangan, moluska, dan bekicot.pemberian jenis ini sesuai dengan pakan ikan patin di alam.
B. Pembesaran Ikan patin sistem Polikultur
Sesuai dengan namanya pemeliharaan patin sistem polikultur berarti pemeliharaan ikan patin dengan ikan lainnya pada satu kolam. pemeliharaan secara polikultur sebagai alternatif pemecahan terhadap masalah penggunaan makanan alami di kolam. biasanya produksi setiap jenis spesias ikan pada sistem polikultur akan lebih tinggi bila dibandingkan dengan hasil pemeliharaan dengan sistem monokultur. kendala yang dihadapi dalam pemeliharaan ikan secara polikultur adalah kesulitan menemukan kombinasi spesies ikan yang paling efektif dalam memanfaatkan makanan alami. Pada Pemeliharaan sistem monokultur tanaman yang ada dikolam sangat bnyak karena cenderung ikan patin kearah karnivora. dengan demikian sudah ditemukan kombinasi antara ikan jelawat dan patin. karena dalam proses polikultur ikan jelawat sangat membantu dalam membersihkan kolam karena ikan ini bersifat hebivora.
Produksi ikan patin yang dipelihara secara polikultur dengan ikan jelawat dapat meningkat jika dibandingkan dengan pemeliharaan ikan patin atau ikan jelawat secara monokultur. pada pemeliharaan ikan patin secara polikultur dengan ikan jelawat yang pernah mencoba di kalimantan selatan pakan tambhan yang diberikan berupa pelet dengan kandungan protein 27% sedangkan tanaman air yang diberikan (ditanam) berupa Hydrilla,Ultricularia, dan Najas.
Sekian artikel dari saya semoga bermanfaat bagi sobat semua
Terima kasih
Ikan patin bersifat nokturnal ( melakukan aktifitas di malam hari ), dan termasuk binatang omnifora atau golongan ikan pemakan segalanya.
Beternak Ikan Patin,Photo By: agungmsg |
1. Pangasius Polyuranodo
ikan ini dikenal juga dengan nama ikan juaro. cirinya tubuhnya berwarna putih seperti mutiara dengan punggung kehitam hitamaan. siripnya juga sam dengan patin memilki ptil yang sangat kuat.penyebaran ikan ini berada di daerah Jawa, Kalimantan, sumatera dan Thailand.
2. Pangasius Macronema
ikan ini memiliki sungut yang lebih panjang dari pada kepala . giginya veromine atau terpisah pisah, terdapat 37-45 sisir saring tipis pada lengkung insang pertama.ikan ini berada di daerah Jawa, Kalimantan,dan indocina
3. Pangasius micronemus
ikan ini memiliki moncong berbentuk segi, cuping rahang bawah memanjang dari pada membulat. sungut rahang atas memanjang sampai pinggiran belakang mata atau melampuinya.penyebaran ikan ini berada di daerah kepulauan sunda dan Thailand.
4. Pangasius Nasutus
ikan ini berbentuk rucing tajam dan sangat mencolok. matanya sangat kecil, dan terletak diatas garis sudut mulut. penyebaaran ikan ini berada di Sumatera, Kalimantan, dan Malaysia.
5. Pangasius Nieuwenhuisii
ikan ini memiliki ciri tonjolan tulang lengan pada pangkal sirip dada memanjang sampai dua pertiga atau tiga perempat jaraknya dari ujung sirip dada. penyebaran ikan ini berada di daerah Kalimantan Timur.
Bibit Ikan Patin,Photo By: manthaprasticia |
A. Pembesaran ikan patin sistem monokultur
Pada pembesaran monokultur , di dalam kolam tersebut hanya berisi ikan patin semata tanpa mencampurkan ikan jenis lainnya. biasanya para peternak patin menyebutnya oembesaran sistem tunggal. keuntungan yang diperoleh pada pembesaran sistem tunggal yaitu pada saat panen hanya akan di panen satu jenis ikan saja sehingga tidak perlu ada kegiatan memisahkan ikan-ikan itu berdasarkan jenisnya. kerugiannya selama memelihara berlangsung tidak seluruh ikan dapat memanfaatkan potensi kolam yang tersedia seperti ruang dn organisme makanan alami yang terdapat di kolam.
1.Kontruksi Kolam
Untuk kolam pembesaran sistem monokultur bisa menggunakan kolam tersebut berupa kolam tanah, kolam dasar tanah tapi pematangnya dar beton. yang penting kolam tersebut berair tenang, tidak mengalir deras apalagi kolam kolam air deras ( Running Water ). ukuran kolam untuk pemeliharaan patin sistem monokultur minimal 200 m Persegi.sisi pematang dibuat miring dengan perbandingan sisi tegak dan sisi mendatarnya yaitu 1:1 atau 2:3. tinggi pematang harus lebih tinggi dan harus disesuai kan dengan kolam lebarnya juga harus dibuat sama dengan tinggi pematang tetapi tidak boleh kurang dari 1 meter agar pematang tidak mudah hancur.
2. Persiapan Kolam
Persiapan kolam pembesara okan patin dimulai dengan melakukan pengeringan kolam. kolam dikeringkan dan dibiarkan selama 3-7 hari sampai dasr kolam terlihat retak, karena supaya parasir dan bibit penyakit mati. untuk keamanan selama pembesaran kondisi pematang harus diperhatikan dengan cermat. setiapa ada kebocoran harus segera diperbaiki, keadaan kamalir diusahakan tidak ada yang mengalami pendangkalan.
3. penebaran Ikan
penebaran ikan diusahakan ketika suhu air rendah yaitu sejita 250 deratjat. suhu ini biasanya terjadi pada pagi atau sore hari. supaya lebih aman penebaran harus dilakukan dengan proses aklimatisasi cara aklimantasi ini adalah supaya saat ikan baru yang ditebar tidak kaget dengan lingkungan yang baru.
4. Pemberian Pakan Tambahan
pakan tambahan biasanya berupa pelet atau sisa-sisa kegitan dapur agar mutlak untuk memacu pertumbuhan.jumlah pakan tambahan biasanya 3-4% bobot total ikanper hari. pakan tambahan lainnya yang juga dapat diberikan adalah limbah ikan , udang-udangan, moluska, dan bekicot.pemberian jenis ini sesuai dengan pakan ikan patin di alam.
B. Pembesaran Ikan patin sistem Polikultur
Sesuai dengan namanya pemeliharaan patin sistem polikultur berarti pemeliharaan ikan patin dengan ikan lainnya pada satu kolam. pemeliharaan secara polikultur sebagai alternatif pemecahan terhadap masalah penggunaan makanan alami di kolam. biasanya produksi setiap jenis spesias ikan pada sistem polikultur akan lebih tinggi bila dibandingkan dengan hasil pemeliharaan dengan sistem monokultur. kendala yang dihadapi dalam pemeliharaan ikan secara polikultur adalah kesulitan menemukan kombinasi spesies ikan yang paling efektif dalam memanfaatkan makanan alami. Pada Pemeliharaan sistem monokultur tanaman yang ada dikolam sangat bnyak karena cenderung ikan patin kearah karnivora. dengan demikian sudah ditemukan kombinasi antara ikan jelawat dan patin. karena dalam proses polikultur ikan jelawat sangat membantu dalam membersihkan kolam karena ikan ini bersifat hebivora.
Produksi ikan patin yang dipelihara secara polikultur dengan ikan jelawat dapat meningkat jika dibandingkan dengan pemeliharaan ikan patin atau ikan jelawat secara monokultur. pada pemeliharaan ikan patin secara polikultur dengan ikan jelawat yang pernah mencoba di kalimantan selatan pakan tambhan yang diberikan berupa pelet dengan kandungan protein 27% sedangkan tanaman air yang diberikan (ditanam) berupa Hydrilla,Ultricularia, dan Najas.
Sekian artikel dari saya semoga bermanfaat bagi sobat semua
Terima kasih
ConversionConversion EmoticonEmoticon